Sabtu, 27 Juni 2009

Tertawa dan Absurditas Zaman

“Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang” jargon yg selalu muncul tiap kali film warkop tamat. Inget kan?!

hemm.. konsentrasi yaa semuanya..
Baydeway tentang tertawa alias ketawa atau ketiwi a.k.a ketiwul, hati saya tergerak untuk sedikit menulis catatan tentang tertawanya orang2 dalam bentuk teks.. *sampai bagian ini pada ngarti ga?! :-P*

Okeh, saya sederhanakan maksud tulisan saya (sebenernya emang gw aja yg ga bisa nulis). Jadi gini, pernahkan kita waktu lagi chat atau smsan ama temen menulis “he..he..” atau “ha..ha” sebagai petunjuk bahwa kita lagi ketawa?! Pernah gak?! *Tampaknya penjelasan semakin rumit, saya jd kangen sama rumput teki dan gajah.* T_T

Karena prolog yang ga jelas, maka saya akan lanjut kepada persoalan inti. Saya hanya mau menulis perkembangan orang2 mengekspresikan ketika sedang tertawa dalam bentuk huruf-per-huruf. *makin ga jelas* :((

++ Pada awalnya :

Tertawa itu… hehehehe.. atau hahahaha.. ini adalah bentuk tertawa yg paling dasar, bisa juga disebut nenek moyang dari tertawa, yang dengan nama latin tertawanus moyanganus. *terdengar porno istilahnya*.

Namun seiring dengan berkembangnya pola pikir manusia pada waktu itu, maka terjadi elaborasi bentuk dasar di atas agar terlihat lebih ekspresif dan kreatif. Di antara bentuk2 tertawa yang sudah dielaborasikan adalah, he..11 x (maksudnya “hehe”nya sebelas kali), he..33 x (maksudnya “hehe” 33 kali, mungkin yg ketawa orang yg sangat relijius), he..1000 x (wow serebu kali, hemm.. jd inget zikir pas mondok dulu).

Selain dalam bentuk penambahan pada angka2. Ada juga bentuk lain, seperti H,h,h,h (ketawa apa bengek nih orang). Ada juga bentuk yg lebih parah lagi, hanya huruf 'H’ aja, (mungkin berkaitan dengan tarif sms provider yg dia pakai, itu tuh yg satu huruf satu perak).

++ era pertengahan :

Hemm.. pada masa ini, dimana raja Julius Caesar maldini sedang berkuasa, orang2 lebih mengekspresikan bentuk tertawa mereka. Yg awalnya bentuk tertawa hanya ‘hehe’ atau ‘haha’. Pada era ini, perubahan yang kentara ialah adanya penyisipan huruf vokal yg berbeda pada bentuk dasar dari tertawa. Misalnya menjadi Huahuhuhuhuhu atau heuheuheuheu atau huehuehue atau heiahuehiahuehauheuahuhuauh. Yg jelas pada masa ini huruf konsonan yg dominan adalah huruf ‘H’. Kira2 teori hukumnya berbunyi seperti ini: “Apapun huruf vokalnya, huruf ‘H’ tetep idolanya”. *tinkk*

++ belakangan ini :

Di masa sekarang, masa kebebasan berekspresi (tp tetep hati2 ya ama UU, terutama UU ITE), orang2 lebih ekspresif lagi dalam meliteralkan bentuk tertawa mereka. Perubahan yang terjadi sangat signifikan bahkan terkesan frontal, melampaui dogma2 yg ada selama ini.. *behh.. kaco bgt kan?! *
Saya sebutkan di sini beberapa bentuk tertawa yang sangat fundamental perubahannya dari dogma awal. Di antaranya adalah:

xixixixixixixixixixiii.. tiba2 huruf ‘X’ yang selama ini kita kenal penggunaannya dalam rumus matematika atau dalam menginsialkan seseorang atau untuk menyebut situs atau film ++, merangsek masuk menjadi bahasa tertawa. Dosa siapa ini?!

Agagagagaggaggagaggag.. biasanya bentuk tertawa ini digunakan gadis2 belia usia 34 tahun ke bawah (baca: alayer's).

Wkwkwkwkwkwkwk.. wow, tertawa ala bebek nih.

Masih banyak bentuk absurd lainnya dari tertawa di masa sekarang, tp saya males nulisnya, lagian bahasan ini ga penting. Saya cuma ngarang, seratus persen bukan hoax deh.. grkgrkgrkgrkgrkgrk..

Untuk melengkapi catatan saya, saya mau bagi fakta2 tentang tertawa yg saya dapet di om google, inih dia :

Tertawa ternyata sehat. saya kutip langsung. "Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan sampai 40 persen. Oleh karena itu mereka yakin saat ini para profesional kesehatan sebaiknya memandang serius humor sebagai sebuah terapi".

Tertawa itu menular. "Ketika ada orang lain di sekitar yang tertawa, seringkali kita terbawa dan ikut-ikut tertawa, meski yang ditertawakan belum tentu lucu. Penjelasan mengapa tertawa bisa menular, berhasil diungkapkan oleh ilmuwan dari Inggris yang meneliti mengapa otak kita mudah terpengaruh oleh perasaan gembira".

Tertawa juga bisa dijadikan terapi pengobatan.

Demikian catatan dari saya, sebagai epilog saya mau mengingatkan lagi.. “Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang”. kalo udah ada aturan atau fatwa tentang tertawa bisa gaswat nih. keep laughing :lol:

nb: saya orang yg sangat serius dan judul sebuah tulisan kerap kali menjebak! :D