Kamis, 09 Juli 2009

Sinetron itu 'membunuh'ku

(Episode 1589, Scene 70, sinetron INTAN & ANTIN XXX, Siluman-art Production House)

***
Di Ruang keluarga
Plaaakk... Sebuah tamparan mendarat di pipi Intan. Tamparan itu dilakukan oleh Antin, karena sirik melihat Intan yang sebentar lagi akan dinikahi Anton.
Intan : Aduhhh... kenapa saya selalu disiksa seperti ini?!! *dengan nada memelas dan mata penuh dengan air liur*.
Antin : Ya karena lo udah bikin hidup gw dan keluarga ini sial. *dengan ekspresi mata melotot, mulut monyong2 dan lidah menjulur*. :duka
...
Akhirnya setelah puas menumpahkan segala kekesalannya, Antin ke kamar dan Intan ke kamir. (hahaha.. salah, maksud saya), Intan ke dapur, segera meneruskan masakan yang tadi belum beres akibat dimarahin Antin.
***

[Hoax]
Itulah sedikit bocoran dari skript yang sedang saya kerjakan untuk sinetron yang rencananya akan tayang tahun 2030, gantiin sinetron Cinta Firtling. Menurut gosip yang beredar, konon sinetron Cinta Firtling akan tayang untuk lebih dari 20 tahun ke depan dan akan berlanjut menjadi beberapa sekuel.

Setelah mereguk kesuksesan melalui Cinta Firtling I, II, III dan IV, saat ini akan segera tayang Cinta Firtling sesi puasa, (karena edisi puasa, kemungkinan besar banyak adegan pas buka puasa dan sahur). Terus pas bulan puasa lewat bakal ada Cinta Firtling edisi Lebaran, setelah lebaran lewat akan ada Cinta Firtling sesi Natalan. Abis itu, pas si Firtling dan Farsel (sang suami) mau ngawinin anak mereka akan ada sesi Cinta Firtling Mau-Ngawinin-Anak, pas anaknya Firtling dan Farsel mau ngawinin anaknya juga, bakal ada Cinta Firtling Ngawinin-Cucu, begitu seterusnya sampe 20 tahun ke depan. Sampe akhirnya Firtling dan Farsel dikasih tau rahasia besar oleh seorang pengemis bertopi miring di ujung jalan, bahwa selama ini mereka sebenarnya adalah saudara kandung. Firtling dan Farsel yang saat itu sudah berusia lanjut langsung semaput dan hidup lumpuh setengah badan sampe akhir hayat mereka, akhirnya tamat deh. *Hufft.

Selain itu, produsernya juga berencana akan merekomendasikan Cinta Firtling ke MURI untuk dicatat sebagai sinetron terpanjang dan terlama penayangannya di televisi, mengalahkan rekor lama yang selama ini dipegang oleh TERSANJUNG XV.

[Hemmm]
Hari Minggu kemarin (5/6/2009), saya baca berita di Kompas mengenai acara2 tipi yang termasuk dalam kategori terbaik dan terburuk. Lima kategori terbaik di antaranya diraih Kick Andy dan Bolang. Sedangkan lima kategori terburuk tiga di antaranya diraih oleh acara sinetron. Saya ga habis fikir, kenapa acara yang kerap tayang pada jam-jam utama stasiun tipi ini dinobatkan sebagai tayangan terburuk. *waktu baca berita itu saya sempat terdiam dan merenung sejenak, saya bingung koran siapa yg saya baca*.

Menurut saya menjadi pelaku peran (aktris) adalah pekerjaan yang paling sulit di dunia, baik itu sebagai pemeran protagonis, antagonis atau figuran. Kenapa saya bilang sulit, pertama, menjadi aktris itu memerlukan pengorbanan emosional yang lebih dibanding pekerjaan lainnya. Kalo kita lihat di sinetron striping yang sekarang lagi marak, mendapat peran protagonis itu artinya harus rela sering2 beradegan menangis, meraung2 dll. Kalo dapat peran antagonis berarti harus rela suaranya cepet serak gara2 keseringan dapat dialog yang mengharuskan dia berteriak. Nah, kalo kebagian figuran tentu juga menguras emosi, apalagi kalo kebagiannya cuma tampak belakang aja di frame. Kedua, kenapa menjadi aktor atau aktris itu sulit, karena mereka bekerja dengan jam kerja yang ga pasti, kadang mereka kerja dari pagi sampe ketemu pagi lagi, pastinya capek banget, kan? (korban berita inpotenmen bgt).

Kemudian kenapa sebuah karya (baca: sinetron) yang—katanya—proses pengerjaannya sulit sekali, dikategorikan sebagai tayangan buruk?! Padahal tadi saya baru ngomongin bagian dari orang2 yang di depan layar, belom lagi kerepotan lebih dahsyat yang dialami orang2 yang ada di belakang layar. *Sotoy marotoy*

Ternyata setelah melihat, merenung dan memikir *Halah*, saya juga sependapat dengan berita Kompas yang saya baca tentang sinetron dikategorikan sebagai tayangan buruk. *opini saya memang mudah terpengaruh dengan sesuatu yang belum tentu hebat menurut orang lain*.

Dari semua sinetron yang sekarang lagi tayang di tipi, menurut saya mayoritas punya kekurangan fatal yang saya sebutkan di bawah ini.

**** Sinetron itu kebanyakan memiliki alur cerita yang sama. Paling kentara biasanya, si pemeran utama adalah seorang yang amat miskin dan senantiasa berlinang air mata, jatuh cinta pada pemuda kaya atau sebaliknya, pemuda kayanya yang jatuh cinta pada gadis-tokoh-utama itu. Tentu saja kisah kasih mereka tidak direstui oleh keluarga si pemuda-kaya, konflik bercerita di situ, terus... sampe mentok ga ada konflik lagi, tokoh baru muncul, bawa konflik baru. Sampe pas mau akhir2 episode ternyata si gadis-tokoh-utama-yang-miskin sebenarnya dia orang kaya. Dia adalah anak yang dulu dibuang ama ortunya karena sebab-entah-apa. Sampe di akhir episode, akhirnya tokoh2 antagonis tobat dan si gadis dan pemuda pun kawin. (itu kalo sinetronnya ga ada rencana buat dibikin sekuel. Kalo ada rencana dibuat sekuel, biasanya diakhir scene episode muncul adegan pocong bermuka jelek yang sangat ngagetin permirsa).

**** Selain kebanyakan memiliki alur cerita yang sama, sinetron itu kadang juga suka memunculkan adegan—yang menurut saya—bodoh, kasar bahkan tidak masuk akal. Seperti, adegan anak SD yang pacar2an, atau bahkan anak yang belom sekolah (kenapa saya benci, itu lebih ke alasan pribadi, sirik aja liat anak kecil udah bisa pacar2an gitu, huhh). Ada juga misalnya, adegan orang lagi hamil yang diintimidasi gak tanggung2 sama tokoh antagonisnya. Masa orang lagi hamil malah ditendang2 perutnya dan ditendang2nya itu di depan mata khalayak ramai (oke, gw yakin di kehidupan nyata memang ada keadaan seperti itu, tp kalau mau menampilkan sesuatu yang realistis, kenapa gak sekalian aja bikin di acara buser atau sergap).

Sebagai orang dulu, saya akan mengungkapkan pernyataan klise, walaupun memang dari dulu sinetron itu sudah dicibir oleh sebagian masyarakat, akan tetapi menurut saya sinetron jadul memang lebih-agak-sedikit-bermutu ketimbang sinetron striping yang lagi booming sekarang. Kalau dulu sinetron gak tayang setiap hari, gak sebanyak sekarang porsi penayangannya dan lebih gak sadis atau dramatis. Sebagai contoh, sinetron Janjiku yang pemainnya paramitha rusady, jauh sebelum the curious case of benjamin button ada, ternyata di sinetron ini penata rias artisnya sudah bisa memvermak tokohnya menjadi dua karakter, yang satu tokoh paramitha sebagai ibu dan tokoh paramitha sebagai anak yang buta, keren kan?! *lebay*.

Kalau disebut siapa yang harus bertanggung jawab dengan eksistensi sinetron hingga saat ini, kita tidak bisa hanya menyebut satu pihak, karena keberadaan tayangan sinetron ini ibarat mata rantai yang tidak akan hilang selama produsen dan konsumennya tetap ada. Jadi tinggal menunggu keajaiban dari tuhan saja yang akan memberikan kesadaran bagi orang2 yang berada di balik layar untuk memunculkan tayangan yang lebih bermutu dan tidak hanya mengejar keuntungan semata serta selektifitas kita sebagai penikmat dalam memilih sebuah tayangan. ^^

Jadi, bagaimana sinetron menurut anda?! Hemm....

Ps : Musim panas tiba.. hore.. Berarti musim nyamuk juga tiba.. hufft. Saking banyaknya nyamuk2 yg ada di rumah saya, belum lama ini saya bisa mematikan nyamuk yang lagi minum darah di lengan dengan lidah saya. Ternyata nyamuk itu rasanya tidak ada rasanya. Don’t try it at home! \m/


poto di atas adalah poto para kru dan pemaen sinetron yang lagi pada tos...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar